Nak, aku baru saja selesai membaca sebuah novel dengan tema yang tidak biasa. Judulnya Marrying AIDS. Kubayangkan kau didalam mengernyit tidak mengerti. Bunda jelaskan nak,  AIDS itu adalah gejala atau infeksi pada tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Virus ini menyerang kekebalan tubuh yag terinfeksi sehingga orang yang terjangkit akan rentan terhadap  infeksi dan penyakit lain.  Wih, kau pasti kaget ,apa-apaan sih bundaku ini kok bacanya yang serem-serem. Tenang dulu sayang, ini sangat berguna untukmu.

Novel ini bercerita tentang seorang laki-laki Korea yang karena kecelakaan kecil giginya tanggal. Ia pun segera ke rumah sakit dan berteriak-teriak di rumah sakit agar segera menolongnya. Namun anehnya ia hanya mau diobati oleh dokter laki-laki yang ternyata saat itu tidak ada. Satu-satunya dokter gigi yang lagi bertugas adalah seorang wanita bernama Eri. Si laki Korea bersikeras tidak mau, alasannya, siapapun wanita yang menyentuhnya ia bersumpah akan menikahinya. Dokter Eri yang merasa ini hanya lelucon segera menjawab, “ Aku akan menikah dengannya”.

Ternyata si lelaki Korea tidak main-main, ia menegaskan bahwa Eri harus menikah dengannya karena dia menderita AIDS dan itu berarti Eri sudah tertular penyakit yang sama karena jari Eri terluka waktu melakukan operasi saat itu. What?? Dunia Eri berubah. Dia seorang dokter, sering melakukan operasi dan itu rawan terhadap penularan. Eri ketakutan.

Nak, bahkan seorang dokter pun merasa hidupnya hancur setelah mengetahui dirinya terjangkit virus HIV. Apalah lagi orang awam yang tak mengerti tentang AIDS. Setelah itu Eri menjalani harinya di Korea bersama si lelaki  dan ia menemukan cinta sejatinya. Itu di novel nak, semuanya berakhir happy ending. Namun kalau di dunia nyata?

Kamu tahu sayang, masih banyak orang yang belum mengerti tentang AIDS dengan pengertian yang tidak salah kaprah. Banyak mitos-mitos bertebaran. Dan lama-kelamaan mitos tersebut dipercaya menjadi hal yang benar. AIDS dianggap penyakit mematikan dan merupakan momok yang sangat mengerikan. Tak heran para penderitanya akan dikucilkan, diperlakukan sebagai pesakitan , seolah-olah ia tidak memiliki hak lagi, hak untuk bersosialisasi, hak untuk bahagia, hak untuk masa depan dan tentunya hak untuk sehat.

Sebagai orang awam aku juga dulunya tidak mengerti. Aku pikir HIV bisa ditularkan oleh kontak fisik semata, seperti berciuman, dari peralatan makan, bahkan dari nyamuk. Setelah lebih banyak membaca aku jadi mengerti nak, ternyata tidak semudah itu penularannya.  HIV hanya dapat menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain ( seperti sperma, cairan vagina dan air susu ibu ), jadi bukan kontak biasa ( kontak kulit ). Duh, kasihan ya nak, kalau masyarakat tidak mengerti, bisa-bisa kita akan parno dengan lingkungan sekitar.

Seperti contohnya, beberapa waktu lalu kami pernah dihebohkan oleh broadcast di BBM ( Blackberry Messenger ) yang mengingatkan untuk berhati-hati saat nonton di bioskop atau berada di tempat umum, karena kita bisa tertusuk jarum yang terinveksi HIV yang sengaja dilakukan oleh oknum-oknum jahat untuk menyebarkan HIV. Wih, membacanya aku merinding nak, memikirkan bagaimana seorang yang tidak tahu apa-apa, melakukan kegiatan seperti biasa tiba-tiba bisa tertular penyakit yang dikutuk banyak orang. Bayangkan nak, kalau itu benar terjadi.

Tapi nyatanya itu memang benar terjadi. Walaupun salah satu penularan HIV yang tercepat adalah melalui perilaku seks bebas atau melalui jarum suntik narkoba, namun banyak korban HIV yang ternyata sama sekali bukanlah dari para pelaku tersebut. Sebut saja seorang istri yang tertular dari suaminya, kemudian menurunkan kepada bayi dalam kandungannya. Mereka sama sekali tidak bersalah. Namun karena ketidaktahuan kita, mereka terkena hukum social. Hidup ini sungguh tidak adil nak. Tidak mereka saja, paramedis yang sejatinya merawat mereka dengan hati ikhlas dan tulus pun tak lepas dari kecurigaan para tetangga yang begitu takut tertular HIV.

Sebenarnya masyarakat tidak salah, hanya karena ketidaktahuanlah yang membuat mereka bereaksi seperti itu. Pun demikian dengan diriku. Padahal nyatanya virus HIV hanya bisa ditularkan jika memenuhi empat hal. Pertama jalan keluar virus, virus yang hidup, kandungan virus yang cukup untuk menginkubasi serta adanya jalur masuk virus ke tubuh seseorang. HIV hanya bisa meular jika empat prinsip ini dipenuhi semua dan tidak bisa menular jika hanya salah satu atau sebagian prinsip terpenuhi.

Makanya nak isu di BBM itu tidak benar sama sekali. Pertama jumlahnya tidak akan cukup menginkubasi jika hanya tertusuk sedikit. Inilah sebabnya juga kenapa cairan ludah pun tak bisa menularkan, karena syarat jumlah tidak terpenuhi. Kedua jalan masuknya , kalau hanya tertusuk begitu tidak akan berpengaruh, harus seperti proses tranfusi darah atau terkena luka dari orang yang terinfeksi . Contohnya ya cerita di novel tadi nak. Dan terakhir, virus tersebut tidak akan mampu bertahan hidup jika keluar dari inangnya ( tubuh ) dalam waktu yang lama.

Setelah tahu hal-hal tersebut, aku jadi sedikit tenang. Ternyata memang tidak seperti mitos-mitos yang beredar tentang mudahnya virus HIV berpindah tempat.

Namun, kalau hanya segelintir orang yang tahu, hal tersebut tidak aka berpengaruh terhadap para penderita AIDS. Makanya nak, aku bercerita padamu di blog ini. Karena salah satu tujuanku membuat blog ini adalah untuk berbagi. Berbagi kebaikan dan informasi yang bermanfaat. Semoga banyak yang membacanya. Dengan membacanya semoga juga mereka akan menyebarkannya minimal ke anggota keluarga, biar tidak terjadi salah kaprah lagi. Karena bagaimanapun ODHA ( Orang dengan HIV AIDS ) berhak untuk sehat. Kalau lingkungan sudah mendiskriminasikan mereka, bagaimana mungkin mereka akan semangat menjalani hari-harinya. Sama seperti saat kita lagi terpuruk, tentu kita akan lebih mudah bangkit kalau sekeliling kita tidak memandang dengan tatapan menuduh, atau malah mengasingkan kita. Bukan begitu nak?, kau pasti setuju dengan bunda. Bunda berkata demikian, karena kemarin bunda dengar berita di televisi saat acara peringatan hari AIDS sedunia, ada seorang karyawan yang dipecat dari perusahaan tempat ia bekerja saat rekan kerjanya mengetahui bahwa ia adalah ODHA. Bisa kita bayangkan nak, bagaimana ia bisa sembuh kalau sumber penghasilannya pun dicabut paksa seperti itu. Tentu akan menambah satu lagi beban pikirannya. Miris mendengarnya. Seharusnya kita berusaha dan membantu mereka untuk sembuh, karena itu juga berarti kita melindungi keturunan kita. Semakin banyak penderita AIDS yang tersembuhkan, semakin kecil kemungkinan virus tersebut menular ke orang lain.

Semoga nak di jamanmu nanti penyakit ini sudah ditemukan obatnya atau sudah hilang dimuka bumi . Bunda hanya bisa berusaha melindungimu dengan memberi pengetahuan dan pendidikan agama yang akan menuntun dan menjagamu menjalankan hidup. Selebihnya nak, hanya Allah yang maha kehendak. Terkadang takdir bisa saja berkata lain. Namun satu hal bunda pesankan, apapun keadaannya nak, jangan pernah menjudge seseorang tanpa kau tahu keadaan yang sebenarnya. Karena hanya sang maha pencipta yang memiliki hak Judging tersebut. Sekarang istirahat di dalam sana ya sayang, pasti kau lelah mendengar cerita bunda. Cium sayang bunda untukmu.

Nak , hari ini aku ingin bercerita tentang seorang lelaki yang kelak akan kau panggil ayah. Sebenarnya aku malu menceritakan kisah ini, karena memang bukan suatu hal yang membanggakan.  

Dulu saat masih tinggal bersama orangtua, aku dan kedua adik perempuanku sudah dibagi tugas oleh nenekmu. Aku tukang beres-beres rumah. Dewi, tantemu tugasnya memasak, dan adik terkecil ku puji tugasnya nyuci piring. Nenekmu adalah seorang guru, pagi hari ia mengajar, sore dilanjutkan dengan kuliah. Makanya pekerjaan rumah kami keroyok rame-rame. Kesalahan fatal ku adalah, tidak pernah mau belajar memasak. Akhirnya sampai nikah aku tetap tidak tau apa nama bumbu-bumbu masak yang ada di dapur.

Beruntung aku menikah dengan seorang pria yang sangat pengertian. Waktu aku bilang aku tidak bisa masak, dia langsung menjawab , “ Ga apa-apa, kalau semua orang pinter masak siapa dong yang beli makanan di warung makan”. Benar juga sih pikirku.

Namun belakangan, tampaknya ayahmu mulai bosan dengan masakan luar. 

Sudah menjadi rutinitas kami setiap bulan berkunjung ke rumah ibuku. Setiap kami datang, ibu dengan suka cita akan menyiapkan berbagai masakan kesukaan ayahmu. Mulai dari udang goreng tepung, tauco belut, pecal, sampai capcay. Sebenarnya semua masakan itu bukanlah masakan yang rumit.

Suatu hari saat lagi cuti di rumah , ayahmu iseng becandain aku. “ Dek, buatin masakan kayak mama kenapa?”. Hihihi, aku agak kaget mendengarnya, namun karena ayahmu bukanlah type suami yang suka minta ini itu maka aku pun menyanggupinya. Ia antar aku berbelanja sayur dan bumbu-bumbu pelengkap. Maklum di dapur memang tidak ada apa-apa. Setelah lengkap, besoknya aku pun memasak sesuai pesanannya. Ayahmu pergi ke kantor seperti biasa. Hampir setengah hari aku berkutat di dapur. Saat makan siang ia pulang untuk menikmati masakanku. Apa yang terjadi? Olala, masakanku gagal total. Rasanya kacau balau. Aku lihat mukanya mengernyit saat memasukkan sesendok capcay ke mulutnya. Tapi mungkin demi menjaga perasaanku ia tetap menelannya dengan susah payah. Rasanya ingin tertawa  melihat mimik wajahnya saat itu. Akhirnya ku suruh ia berhenti berpura-pura “ Sudah mas, jangan dimakan , ngga enak  tau rasanya “. Waaa, terlihat wajahnya lega banget . Akhirnya makan siang kami gagal dan berpindah ke warung makan padang.

Entahlah sejak itu aku selalu terbayang-bayang wajah ayahmu yang nelangsa saat makan masakanku. Berulang kali aku berjanji untuk belajar masak tapi selalu batal. Mungkin karena kemalasanku. Lagian dapur rumah kita tidak mendukung. Kau pasti bisa memaklumi alasanku ini, untuk seorang yang tidak bisa masak seperti diriku, suasana dapur yang nyaman sangat berpengaruh terhadap mood memasak.

Hingga empat bulan yang lalu. Setelah seminggu aku tidak kedatangan tamu bulanan, ayahmu membelikan test pack. Sebenarnya itu hanyalah hal rutin yang kami lakukan setiap bulan. Belakangan kami malah sudah tidak berharap apa-apa, hanya melakukannya untuk memastikan saja. Saat kulihat dua garis merah di test pack tersebut, hatiku membuncah karena bahagia, hampir meledak rasanya. Bergegas kuberitahu ayahmu. Nak, kalau kau lihat wajahnya pasti kau tahu betapa kami telah menantikanmu begitu lama. 4 tahun lebih nak, kabar ini kami tunggu.

Setelah itu, keesokan hari ayahmu dengan semangat 45 membeli berbagai macam buku tentang kehamilan. Ngga tanggung-tanggung, ia memborong 5 buah buku. Kami baca buku tersebut dengan seksama. Ya, kami sangat awam tentang segala hal yang berhubungan dirimu. Kami tidak mau ada yang salah selama kehamilan ini. Kami ingin memberikan segala yang terbaik untukmu. Di semua buku itu, membahas pentingnya asupan gizi yang baik untukmu. Petuah-petuah pun berhamburan dari orang-orang yang menyayangimu. Nenekmu, kakekmu, bahkan teman-teman ku baik di dunia nyata maupun dunia maya. “ Jangan makan yang instan-instan”, “ Banyak makan sayur”,” Hindari bahan pengawet, bahan pewarna, pemanis buatan, pokoknya segala yang tidak sehat”. Wah aku terharu sekali mendapat limpahan perhatian seperti itu. Namun dibaliknya aku juga tersadar, ayahmu yang pertama mengingatkanku. “ Dek, mau ga mau kamu harus masak sendiri nih, biar bayi kita sehat”.

Mendengarnya berkata begitu, aku misuh-misuh. Namun dalam hati aku membenarkan kata-katanya. Gimana ngga, hampir semua rumah makan pasti menggunakan penyedap rasa sebagai tambahan di masakannya. AKu jadi masygul. Sambil malu-malu aku bergumam “Mau sih masak, tapi dapurnya direhab dulu dong”.

Aku pikir perkataanku itu hanya dianggap angin lalu saja oleh ayahmu. Aku pun sudah melupakannya. Sejak itu aku berusaha memasak yang sederhana. Sayur bayam, ikan goreng, tumis kangkung, sup, yang gampang-gampang lah aku coba. Ayahmu turut menyemangatiku. Saat aku mual ia akan terus membujukku agar tetap makan.

Dua minggu lalu saat lagi santai di rumah, sebuah mobil pick up berhenti di depan pagar rumah kita nak. Ayahmu keluar untuk melihat siapa yang datang. Kamu tahu nak, ternyata dari toko bahan bangunan. Ayahmu yang pendiam itu nak, diam-diam membeli keramik untuk lantai dapur, semen dan beberapa pelengkap bangunan lain,  memang lantai dapur kita keramiknya sudah kusam. Saat membeli rumah ini beberapa bulan yang lalu kami belum menggantinya. “ Nanti kita rehab dapurnya ya sayang “ katanya padaku. Nak aku tahu begitu besar rasa cintanya padamu.

Sorenya ia mengajakku ke Home Center di dekat rumah. Kami memilih kitchen set yang akan dipasang di dapur kita nanti. Namun sayang nak, tidak ada yang sesuai dengan seleraku. Kamu mau tahu sayang, seperti apa dapur impianku . Yang seperti ini nak.

Aku suka warna putih yang mendominasi. Karena memberi kesan bersih,rapi, praktis dan elegan. Putih juga memberi kesan luas,lega dan terang. Karena rumah kita tidak terlalu besar nak. Jadi benar-benar harus dipikirkan segala sesuatunya, mulai dari ukuran perabot,letak sampai desain yang diterapkan agar rumah tidak kelihatan makin sempit. Apalagi nak, aku dan ayahmu paling suka menghabiskan waktu di dapur. Ayahmu sampai membuat taman kecil di samping meja makan.Tiap sore sampai malam kami sering duduk-duduk disitu sambil membicarakanmu.Bahkan tivi pun diboyong ayahmu ke dapur. Nantinya kamu pun pasti suka bermain di dapur kita.

Setelah pulang dari Home Centra, malamnya, ayahmu mengajakku berselancar di internet. Sambil aku menikmati susu untuk perumbuhanmu di dalam sana, ia mulai mencari-cari peralatan masak yang cocok untuk dapur impianku itu. Kami seperti anak kecil saja. Apa ya istilahnya, mengetem suatu barang “ Aku mau ini, yang ini, yang itu “ seperti itu nak. Susah aku menjelaskannya.  Aku ingat saat kecil aku dan kedua tantemu suka melakukan hal yang sama. Hanya saja dulu belum ada internet jadi kami pakai majalah. Setiap ada pakaian yang bagus kami akan cepet-cepetan mengetem “ Cop, ini punyaku “ .

Sampai tengah malam kami melakukannya. Berbagai merk kami telusuri. Setelah membandingkan spesifikasi bahan, kegunaan, bentuk, dan harganya, akhirnya kami berhasil memilih barang-barang yang cocok untuk dapurku. Kamu pasti tertawa di dalam sana kan nak. Menganggap ayah ibumu aneh. Ini namanya cinta nak.

Biar dirimu ngga penasaran, aku beritahu ya pilihan aku dan ayahmu. Kami pilih Modena nak. Kenapa?. Ternyata dulunya mbah putrimu sudah pakai mesin cuci dan dispenser Modena. Itu ayahmu yang bilang. Aku awalnya ngga percaya nak, “ Ah masa, emang dulu udah ada Modena?” tanyaku ragu. Kata ayahmu Modena itu sudah ada sejak tahun 1981, dari dulu sudah turut menunjang gaya hidup modern masyarakat Indonesia dalam 3 lini kategori, yaitu cooking, cleaning & cooling, senantiasa menekankan pada aspek estetika desain, kaya akan fitur yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna (user friendly), menerapkan teknologi terkini serta ramah lingkungan, solusi cerdas dalam menciptakan smart living , menciptakan kualitas hidup yang lebih baik dan direkomendasikan bagi masyarakat Indonesia. Wih meyakinkan sekali cara ayahmu menjelaskannya nak. Aku sampai terbengong-bengong dibuatnya,

Aku percaya seratus persen dengan kata-katanya nak. Karena ayahmu tidak pernah berbohong padaku. Mulailah kami memilih-milih perlengkapan dapur impianku itu. Aku menyarankan piranti masak yang bernuansa putih juga seperti dapur idamanku. Namanya Built in Hob (BH) Crista White Series. Terdiri dari kompor tanam yang ukurannya bervariasi sesuai kebutuhan. Ada yang  4 tungku dengan ukuran 90 cm dan  4 tungku dengan ukuran 60 cm. Untuk yang 3 tungku juga terdiri dari 2 ukuran 90 cm dan 70 cm

Namun karena aku cuma berdua dengan ayahmu ditambah kenyataan aku baru belajar masak, maka kupilih yang 2 tungku saja. Ada beberapa pilihan ukuran 70 cm, 40 cm dan 30 cm. Aku maunya yang kecil saja, biar hemat tempat ,lagian juga paling nantinya aku masak yang praktis praktis.

Kalau ayahmu sih nganjurin kompor Plano Series nak. Karena menggunakan desain flush.Desain flush ini terletak pada penampang kompor yang tidak lagi menonjol melainkan sama rata dengan meja dapur. Jadi selama ini kalau mau memindahkan panci ,kita harus main angkat-angkat, namun dengan desain flush tinggal seret dan dorong, hemat energy. Kata ayahmu cocok buat ibu hamil yang ga boleh ngangkat berat-berat. Tuh kan nak, dia benar-benar memikirkan dirimu. Oya, Spesifikasi bahannya juga sangat menjanjikan, tatakan tungkunya terbuat dari besi baja cor ( Cast iron grid ) yang mampu menghantarkan panas lebih sempurna. Makanya masakan jadi cepet matengnya. Bahan kompornya juga terbuat dari stainless steel jadi anti karat. Yang ga kalah penting adalah soal safety, dimana semua jenis kopor Modena dilengkapi dengan gas safety device yang dilengkapi thermocouple. Alat tersebut berfungsi sebagai sensor pengaman yang secara otomatis akan menghentikan suplai gas seketika setelah api padam secara tidak disengaja. Memang keselamatan dan keamanan saat memasak merupakan point penting bagi ayahmu. Katanya biar dia ngga was-was kalau kita hanya berdua di rumah.

Selain kompor tanam, White Series juga menghadirkan oven listrik sayang. Namanya Modena Profilo White Series. Ada tiga pilihan kapasitas, Profilo 2633 W  ( Oven listrik ) dan Profilo 2663 W  ( Oven gas ) dengan kapasitas 56 liter sangat sesuai untuk keluarga besar yang lebih sering dan lebih banyak mengolah makanan.

Kalau untuk kita cukup Profilo 2433 dengan kapasitas 40 liter saja ya nak, cocok buat pemula seperti ibumu ini. Hmm mungkin nanti aku mau buat macaroni panggang, trus roti bakar, trus buat brownies kesukaanku dan aneka camilan biar kamu ga perlu jajan di luar, hmmm hmmm yummy. Eh tapi kan aku ngga tau resepnya. Usut punya usut setelah kami mengubek-ngubek websitenya Modena ternyata Modena memiliki wadah untuk ibu-ibu seperti aku saling berbagi resep masakan, tips memasak di MODENA Cooking Club . Ngga itu saja, disana juga kita bisa dapat tips design kitchen serta tips merawat peralatan dapur.

Kompor udah, oven udah kami masukkan ke keranjang belanja. Selanjutnya karena aku nggak bisa setiap hari belanja maka aku butuh tempat penyimpanan untuk bahan makanan agar awet dan tahan lama.  Yup, aku butuh lemari es yang modern dan stylish biar matching dengan peralatan dapur lain. Lagi-lagi Modena memiliki lemari es yang cocok untuk design dapur impianku nak. Terbuat dari bahan stainless steels dengan dua pintu di bagiab depan, membuat lemari es Modena mudah dioperasikan dan canggih. Ada 3 type lemari es. Type Esteso 4862 berkapasitas 610 liter dengan ruangan tanpa batas berukuran jumbo dan lebar 80 cm. Type ini cocok untuk menampung makanan berukuran besar dengan jumlah banyak.

Ini type favoritku nak. Ruang freezer diletakkan di bawah ruang pendingin sehingga mudah dijangkau. Bahan makanan pun mudah diambil tanpa membungkuk.Ibu hamil bahaya membungkuk terlalu sering. Lagian freezernya nanti bisa buat menyimpan ASI untukmu nak.Aku kan kerja seharian, biar kamu tetap bisa minum ASI walau aku tak disampingmu.

Yang aku suka nak adalah konsep dari MOdena yang mengedepankan gaya hidup sehat, maka lemari es ini didesain ramah lingkungan. Kompresornya bebas CFC, dan pemakaian energy listrik yang efisien. Hanya memerlukan 200 watt dan 250 watt saat defrost untuk semua peralatan canggih tersebut. Tenang nak, kita tidak turut mencemari lingkungan kalau memakainya.

Masih sekitaran dapur, biasanya setelah heboh masak ini itu, kegiatan yang paling malas kulakukan adalah mencuci piring. Apalagi kalau nyucinya sambil jongkok, berminyak pula, kotor, bau, udah deh langsung bikin ilfil. Ayahmu tau banget tuh sifat malasku, Makanya ia memilih tempat cuci piring yang membuat aku betah berlama-lama bermain sabun. Yup, itu dia si Sink alias wastafel.

Hmm trus lagi, kalau pas nyuci piring kan sering tuh bunyi klontengan dari peralatan masak yang cukup mengganggu. Suara piring beradu dengan gelas, sendok, panci. Modena dengan Fitur Muffle Coating with Rubber Padding yang terdapat di bagian bawah kitchen sink,  dapat meminimalisir suara berisik tersebut maupun semburan air pada permukaan sink maupun bowl. Jadi suasana dapur tetap nyaman dan tenteram, kamu pun bisa tidur dengan nyenyak nanti nak, tanpa terganggu suara-suara dari dapur.

Waah, dapur kita udah keren banget nih, sekarang giliran urusan cuci mencuci. Aku maunya yang satu tabung saja sekalian pengering, biar praktis. Apalagi aku sudah bayangin nantinya kalau kamu sudah semakin besar di rahimku pasti aku akan kepayahan kalau harus membilas-bilas dan memindahkan pakaian.Makanya pilihanku jatuh ke Washer and Dryer Modena Ozone WD 890.  Kalau mau mencuci pakaian tinggal masukkan pakaian dari pintu buka yang ekstra besar sehingga mudah untuk keluar masuk cucian. Disamping itu, konsumsi air yang digunakan juga menyesuaikan dengan kapasitas cucian. Tidak perlu khawatir dengan tagihan air yang membengkak. Dengan air yang sesuai maka akan menghemat juga penggunaan detergen dan listrik.

Selain itu Washer MODENA juga memiliki electronic control yang memonitor kestabilan proses mencuci, serta pulsator yang memberi tambahan daya putra arus air. Bahannya yang terbuat dari stainless steel pun akan mencegah karat dan gangguan tikus karena desin yang tertutup. Jadi sangat aman, apalagi untuk keluarga yang memiliki anak kecil yang rasa ingin tahunya besar banget. Ngga akan ada kejadian pintu terbuka sembarangan. Aku takut nantinya kamu bakal penasaran dan main masuk aja ke pintu-pintu yang terbuka.

Udah masak, udah nyuci sekarang aku mau beberes rumah. Sebenarnya nak sejak mengandungmu aku  dilarang  kerja berat-berat oleh ayahmu termasuk bersih-bersih. Dia yang ngerjain semua. Tapi ya karena rumah kita juga ga besar-besar amat ditambah dirimu juga belum launching ke dunia nak, paling nyapu-nyapu dikit plus menghindari debu biar kesehatanku dan dirimu tetap terjaga. Nah perlatan yang satu ini kami untuk membantu ayahmu ;)). Vaccuum cleaner. 

Assalamualaikum bayi mungil yang melekat di rahimku. Ijinkan aku memperkenalkan diri. Mungkin di alam rahim sana kau sudah pernah mendengar tentangku. Tenang-tenanglah disana ya nak, dan biarkan aku bercerita untukmu. Aku tidak yakin kau mengerti bahasaku saat ini, tapi dengarkan saja lah nak. Karena tulisan ini wujud sayangku padamu dan rasa terima kasihku. Terima kasih karena telah memilih rahimku sebagai tempat tumbuhmu.

Nak kau tahu, aku adalah sosok yang diciptakan Allah untuk melindungimu, untuk menjagamu dan untuk tempat bermanjamu. Dijadikannya suaraku selembut angin, agar kau tenang saat mendengarnya. Dijadikannya tanganku halus agar aku bisa membelaimu dan menyalurkan kasih sayang tanpa kata. Dijadikannya bahuku kuat untuk memikul beban dunia namun cukup lembut agar kau nyaman bersandar dan merebahkan kepalamu. Serta dijadikannya rahimku hangat agar kau bisa tumbuh disana tanpa perasaan takut.

Anakku, perkenalkan aku adalah sosok wanita yang akan mempertaruhkan nyawa untuk kebahagiaanmu. Panggil aku sesukamu, Ibu, umi, mama,mami, mother. Tapi untuk sekarang cukup panggil aku bunda. Selamat bersemayam di tubuhku sayang. Tumbuhlah bersamaku, kita lewati hari-hari sampai kau dan aku dapat bertatap wajah.